Musibah tanah longsor yang terjadi pada Sabtu malam 9/1/2021 di wilayah Kabupaten Sumedang, Kecamatan Cimanggung Desa Cihanjuang ini menyisakan banyak duka dan kerugian material yang diderita warga setempat.
Tim SAR yang memiliki gabungan dari berbagai institusi seperti Basarnas, BPBD, PUPR, TNI/POLRI, PMI Sumedang mencatatkan lebih dari 25 orang dinyatakan hilang dan 15 jenasah telah ditemukan didalam timbunan tanah longsor yang terjadi dua kali dengan selang waktu beberapa jam yang berdekatan, dimana longsor susulan pun merenggut korban jiwa dari warga dan juga petugas SAR yang sedang membantu.
Sebanyak 200 KK dari tempat lahan miring terjadinya longsor telah diungsikan ke tempat yang lebih aman dan Bupati Sumedang telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 21 Tahun 2021 tentang penetapan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor di Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Status tersebut akan berlaku dari 9 hingga 29 Januari 2021.
Sebuah Komunitas Kristiani Hamba Tuhan, Pendeta, Gereja dan Pengusaha yang tinggal di Bandung Raya terpanggil untuk ikut membantu Pemerintah menanggulangi musibah tanah longsor yang terjadi di wilayah kabupaten sumedang. Gereja Sahabat Kota (GSK) demikian namanya beserta Para Pendeta-Pendeta Wilayah Jawa Barat ikut serta mendukung pemerintah diwilayah Kabupaten Sumedang untuk menyampaian bantuan bagi korban tanah longsor tersebut.
Pada Hari ini Kamis 14/1/2021, sejumlah pengurus GSK dan Para Pendeta-Pendeta se – Jawa Barat diwakilkan oleh Pdt Ferdynan, Ibu Pdt Yokebet MW, dan Sdri Meyra Irene Gabriy membawa misi menyampaikan bantuan Kebutuhan Pokok para korban bencana yang telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman dengan penunjuk jalan Bapak Asep Sutiawan ke posko-posko yang telah disediakan dan tim tidak dapat melihat langsung ke tempat kejadian tanah longsor
“Kami tadi hanya sebatas 50-an meter dari lokasi longsor. Hanya dapat merapat di sekitar posko yang ada, Karena ada banyak posko-posko yang didirikan disekita itu. Puji Tuhan tadi kami dapat merapat dekat disekitar nya diijinkan oleh polisi setelah melapor ke lurah dan dapat ijin merapat dibuka jalan masuk lokasi terdekat” terang Pdt Ferdynan yang mewakili GSK dan API Jabar.
Tim GSK dan Para Pendeta se-Jabar merupakan komunitas Hamba Tuhan, Pengusaha Kristiani, Aktivis Gereja yang terpanggil untuk membantu Pemerintah daerah di wilayah Jawa Barat, dimana saat ini wilayah Kabupaten Sumedang mengalami bencana tanah longsor dan memerlukan bantuan kebutuhan pokok untuk meringankan beban para korban yang berdampak.
“Kita akan melakukan yang terbaik untuk wilayah Jawa Barat terlebih saat ini Kabupaten Sumedang lagi memerlukan uluran tangan kita semua, kami sebagai Hamba Tuhan pun ikut berempati dengan cara yang mampu kami lakukan untuk para korban” ujar Pdt Yossy dari Gereja Sahabat Kota.